Senin, 9 Januari 2023 – 21:46 WIB
VIVA – Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah mengatakan, untuk mengantisipasi kompleksitas tantangan ketenagakerjaan pada 2023, pihaknya menetapkan resolusi 2023 dengan penguatan dan pengembangan kebijakan pasar tenaga kerja.
Menurut Menaker, meski kondisi perekonomian negara khususnya ketenagakerjaan mulai menunjukkan kebangkitan, namun masih menghadapi berbagai tantangan, yakni kondisi ketidakpastian ekonomi global di tahun 2023.
“Walaupun basis ekonomi Indonesia diyakini cukup kuat, kita harus siap menghadapi potensi risiko,” ujar Menaker Ida Fauziyah dalam doa dan resolusi bersama Kemenaker tahun 2023, di Ruang Serba Guna Kemenaker. Jakarta, Senin (9/1/2023) ).
Menkeu mengungkapkan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada Agustus 2022, sekitar 54,31 persen angkatan kerja berpendidikan menengah ke bawah. “Ini menjadi tantangan bagi kami untuk meningkatkan kualitas tenaga kerja Indonesia yang masih tergolong rendah,” ujarnya.
Menaker menambahkan, dengan tingkat pengangguran yang relatif tinggi di perkotaan, kelompok usia muda dan pendidikan menengah atas, tingkat pengangguran di perkotaan mencapai 7,74%, tingkat pengangguran pada kelompok usia 15-24 mencapai 20,63%, sedangkan tingkat pengangguran pada kelompok usia 15-24 mencapai 20,63%, tingkat pengangguran bagi lulusan sekolah menengah, SMK, Diploma dan Perguruan Tinggi sebesar 7,76%.
“Indonesia masih menghadapi tantangan banyaknya tenaga kerja di sektor informal dan tenaga kerja dengan keterampilan rendah,” kata Menaker.
Selain itu, lanjut Menaker, tantangan digitalisasi juga mengubah permintaan jenis keterampilan di pasar kerja dan hubungan kerja, waktu dan tempat kerja yang lebih fleksibel.
Halaman selanjutnya
“Tantangan ini semakin sulit, sehingga banyak yang melihat tahun 2023 sebagai tahun yang dinamis,” pungkasnya.