Sabtu, 28 Januari 2023 – 09:16 WIB
VIVA – Sudah hampir setahun sejak Perang Rusia-Ukraina, pertempuran di Republik Rakyat Donetsk (DPR) belum berhenti. Meski memiliki kekuatan besar, sejatinya tentara Rusia masih belum bisa menguasai sepenuhnya kawasan ini.
Padahal, Rusia hanya mengklaim telah merebut Donetsk dalam setiap propaganda yang dipublikasikan berbagai media. Sebaliknya, pemerintah Ukraina bersikeras bahwa banyak pasukannya masih berbasis di sana.
Dalam beberapa minggu terakhir, Angkatan Bersenjata Federasi Rusia (VSRF) bersama dengan sekutu mereka, Milisi Rakyat Donetsk dan tentara bayaran Grup PMC Wagner, dipastikan telah merebut kota separatis Soledar.
Dilaporkan Tentara VIVA dari Kantor Berita Rusia, RIA Novosti, ribuan tentara satuan militer Ukraina bahkan terpaksa mundur ke kota Artyomovsk yang menjadi benteng pertahanan sekitar 10-15 kilometer dari Soledar.
VIVA Militer: Komandan pasukan elit Chechnya, Mayor Jenderal Apty Alaudinov
Keberhasilan ini tidak berarti armada militer Rusia menguasai Donetsk sepenuhnya. Mayor Jenderal Apty Alaudinov, sebaliknya, baru saja menyatakan janjinya untuk merebut Donetsk dalam waktu kurang dari dua bulan.
“Angkatan Bersenjata Rusia dapat membebaskan wilayah Republik Rakyat Donetsk dalam waktu satu setengah bulan,” kata Alaudinov, Komandan Pasukan Khusus Kadyrovites (Akhmat) Republik Chechnya.
Halaman selanjutnya
“Saya pikir dalam satu setengah bulan ke depan kita akan melihat pembebasan Republik Rakyat Donetsk,” kata perwira senior yang juga menjabat sebagai Wakil Komandan Korps Angkatan Darat Kedua Milisi Rakyat Luhansk itu.