Sabtu, 17 Desember 2022 – 08:46 WIB
VIVA – Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Kementerian Pertanian (Kementan) terus menggencarkan Gerakan Petani Pro Organik (Genta Organik) termasuk melalui pemanfaatan teknologi informasi.
Genta Organik yang merupakan keberhasilan dari BPPSDMP merupakan gerakan pertanian yang meliputi penggunaan pupuk organik, pupuk hayati, pembenah tanah, dan aplikasi pemupukan berimbang sebagai solusi pemupukan yang mahal.
Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo mengatakan, merawat tanah dan kesuburannya merupakan tugas petani dan penyuluh pertanian, termasuk pemerintah daerah dan instansinya untuk mendampingi petani.
“Kami berharap gubernur, bupati/walikota, dan kepala dinas dapat mengintervensi secara maksimal. Karena gerakan ini tidak akan berhasil tanpa kebersamaan,” kata Syahrul.
Sementara itu, Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi menjelaskan tujuan Genta Organik antara lain untuk menyuburkan tanah Indonesia guna meningkatkan produktivitas dan produksi pertanian di saat harga pupuk sedang tinggi.
“Walaupun infrastruktur mahal karena pandemi Covid-19, perubahan iklim, perang antara Rusia dan Ukraina, yang namanya pertanian seharusnya tidak menjadi masalah, artinya produksi tidak boleh menjadi masalah,” ujarnya.
Tujuan kedua, lanjut Dedi, adalah menerapkan pertanian berkelanjutan dan ramah lingkungan. Ketiga, menekan biaya produksi pertanian dengan mengurangi penggunaan pupuk kimia yang mahal, tambahnya.