Apakah Bisa Memelihara Burung Merak? Panduan, Fakta, dan Legalitasnya
Burung merak dikenal sebagai salah satu burung paling indah di dunia. Bulu ekornya yang panjang dengan pola menyerupai mata, warnanya yang cerah, serta gerakannya yang anggun membuat banyak orang tertarik menjadikannya hewan peliharaan. Namun, muncul pertanyaan penting: apakah burung merak boleh dipelihara dan apakah memungkinkan merawatnya dalam lingkungan rumah atau lahan pribadi?
Artikel ini akan membahas segala hal tentang memelihara burung merak, mulai dari legalitas, kebutuhan perawatan, habitat ideal, biaya pemeliharaan, hingga risiko dan pertimbangan etisnya.
1. Legalitas Memelihara Burung Merak
Hal pertama yang harus dipahami sebelum berencana memelihara burung merak adalah status hukumnya. Di Indonesia, sebagian besar spesies merak termasuk dalam daftar satwa yang dilindungi.
Jenis merak yang dilindungi di Indonesia:
- Merak Hijau (Pavo muticus)
- Merak Jawa (subspesies Pavo muticus muticus)
Menurut peraturan perundang-undangan tentang satwa liar, memelihara merak tanpa izin dapat dikenai hukuman penjara dan denda. Untuk bisa memeliharanya secara legal, pemilik harus:
- Memiliki izin dari BKSDA (Balai Konservasi Sumber Daya Alam)
- Mendapatkan hewan dari penangkar resmi
- Memiliki sertifikat asal-usul (SAT-SLN atau sejenis)
Tanpa dokumen ini, memelihara merak dinyatakan ilegal.
2. Apakah Merak Cocok Dipelihara di Rumah?
Secara teknis, merak bisa dipelihara, tetapi tidak seperti memelihara burung kecil seperti parkit atau lovebird. Merak adalah unggas besar dengan kebutuhan lingkungan yang luas.
Kelebihan memelihara burung merak:
- Tampilan yang sangat indah dan elegan
- Bisa dijadikan daya tarik estetika untuk taman atau kebun
- Suara panggilannya bisa menjadi penjaga alami karena cukup keras
Kekurangannya:
- Merak berisik, terutama saat musim kawin
- Membutuhkan lahan luas untuk bergerak
- Bisa merusak tanaman di taman
- Butuh perawatan intensif dan biaya tinggi
Jika tinggal di area padat penduduk, memelihara merak sangat berpotensi mengganggu tetangga.
3. Kebutuhan Habitat Burung Merak
Merak adalah burung liar dari hutan tropis dan padang rumput Asia Selatan serta Asia Tenggara. Agar dapat hidup sehat, mereka membutuhkan lingkungan yang menyerupai habitat alaminya.
Kriteria kandang atau area ideal untuk merak:
| Faktor | Kebutuhan Minimum |
|---|---|
| Luas area | Min. 20–50 meter persegi per ekor |
| Tinggi pagar | 2–3 meter (merak bisa terbang rendah) |
| Tempat bertengger | Terbuat dari kayu kuat |
| Tempat berteduh | Atap atau rumah kecil untuk hujan dan panas |
| Lantai | Tanah + rerumputan, bukan beton |
Merak juga senang mandi pasir, sehingga area kering harus tersedia.
4. Makanan Burung Merak
Merak termasuk omnivora. Secara alami ia memakan:
- Serangga (belalang, jangkrik, rayap)
- Biji-bijian
- Buah-buahan
- Dedak
- Sayuran berdaun hijau
- Pelet unggas
Untuk peliharaan, menu bisa berupa:
- Jagung giling
- Pelet ayam layer
- Pisang atau pepaya
- Sayuran seperti kangkung dan bayam
- Sesekali ulat hongkong atau jangkrik untuk protein
Makanan tambahan vitamin sangat disarankan untuk menjaga bulu ekornya tetap mengkilap.
5. Karakter dan Perilaku Merak
Sebelum memelihara, penting memahami sifat burung ini:
- Teritorial dan bisa agresif terhadap unggas lain
- Tidak cocok tinggal bersama ayam, kalkun, atau bebek dalam kandang sempit
- Jantan sering memamerkan ekor saat musim kawin, dan mengeluarkan suara keras
- Umumnya tidak suka disentuh dan tidak jinak seperti burung beo
Jika niat memelihara untuk menjadi hewan peliharaan yang bisa digendong atau dilatih bicara, merak bukan pilihan tepat.
6. Biaya Memelihara Burung Merak
Memelihara burung merak bukan hobi murah.
Estimasi biaya awal:
| Item | Perkiraan Biaya |
|---|---|
| Pembelian burung legal | Rp 7.000.000 – Rp 50.000.000+ tergantung jenis dan usia |
| Pembuatan kandang besar | Rp 5.000.000 – Rp 20.000.000 |
| Pakan bulanan | Rp 300.000 – Rp 1.000.000 |
| Vitamin & perawatan | Rp 100.000 – Rp 500.000 per bulan |
Jika membeli pasangan jantan dan betina, biaya bisa dua kali lipat.
7. Risiko Kesehatan dan Perawatan
Merak rentan terkena penyakit seperti:
- Cacingan
- Infeksi jamur
- Flu unggas
- Infeksi mata
- Kekurangan nutrisi
Oleh karena itu, pemilik perlu rutin:
- Membersihkan kandang
- Memberikan vaksin
- Berkonsultasi dengan dokter hewan unggas
8. Apakah Etis Memelihara Burung Merak?
Selain legalitas dan biaya, aspek etika juga penting. Merak adalah burung liar yang terbiasa hidup bebas, bukan burung domestik seperti ayam atau merpati.
Jika hanya dipelihara untuk pamer atau dekorasi, tanpa memperhatikan kesejahteraan hewan, maka praktik ini dapat dianggap tidak etis.
Namun, jika merak dipelihara melalui penangkaran legal, diberi ruang luas, dan dirawat dengan baik, keberadaannya bisa membantu pelestarian spesies.
Kesimpulan
Jadi, apakah memelihara burung merak memungkinkan?
Jawabannya adalah: Bisa, tetapi tidak untuk semua orang.
Untuk memelihara merak, seseorang harus:
✔ Memiliki izin resmi
✔ Mendapatkan burung dari sumber legal
✔ Menyediakan lahan luas
✔ Memahami biaya dan perawatannya
✔ Mempertimbangkan kenyamanan lingkungan sekitar
Jika semua persyaratan tersebut dapat dipenuhi, memelihara merak bisa menjadi pengalaman menarik sekaligus bentuk pelestarian spesies. Namun jika tidak, sebaiknya mengagumi burung megah ini di alam liar atau taman konservasi saja.