liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
bosswin168 login
bosswin168 login
bosswin168 rtp
bosswin168 login
bosswin168 link alternatif
boswin168
bocoran rtp bosswin168
bocoran rtp bosswin168
slot online bosswin168
slot bosswin168
bosswin168 slot online
bosswin168
bosswin168 slot viral online
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
lotus138
bosswin168
bosswin168
maxwin138
master38
master38
master38
mabar69
mabar69
mabar69
mabar69
master38
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
cocol77
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
ronin86
cocol77
cocol77
cocol77
maxwin138
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
Cocol88
Cocol88
Bosswin168
Bosswin168
Bosswin168
Bosswin168
Bosswin168
Bosswin168
Bosswin168
Bosswin168
Bosswin168
Bosswin168
Bosswin168
Bosswin168
Bosswin168
Bosswin168
Bosswin168
https://www.thestdavidshotel.com/

Di Forum MIKTA, Puan Bicara Soal Arsitektur Sistem Internasional Hadapi Tantangan Global

Ketua DPR Puan Maharani saat dapat gelar doktor honoris causa di Korsel

Sabtu, 11 Maret 2023 – 11:26 WIB

VIVA – Ketua DPR RI Dr. (HC) Puan Maharani menghadiri pertemuan Forum Parlemen Meksiko, Indonesia, Korea Selatan, Turki dan Australia (MIKTA) yang diselenggarakan di Turki. Dalam forum tersebut, Puan berbicara tentang pentingnya arsitektur sistem internasional dalam menghadapi berbagai tantangan global.

Puan kemudian mengingatkan ketidakpastian dunia global yang terus berlangsung. Dia merujuk pada perang di Ukraina, meningkatnya persaingan antara negara adidaya, masalah kerawanan pangan dan energi, serta inflasi yang tinggi. Pada saat yang sama, efek pemanasan global semakin sering dan parah.

“Semua masalah ini saling berkaitan dan akan semakin berdampak negatif jika tidak segera ditangani. Masalah global membutuhkan solusi global yang hanya bisa didapatkan melalui kerja sama multilateral,” kata perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR RI itu dalam keterangan resmi yang diterima DPR, Jumat (10/3/2023).

Namun, lanjut Puan, ketika dunia global perlu bergerak bersama, muncul beberapa tantangan yang memecah belah. Mulai dari perbedaan sistem politik, decoupling ekonomi, disrupsi rantai global, hingga teknologi digital. Sistem multilateral saat ini juga dikatakan sebagai peninggalan akhir Perang Dunia Kedua.

Perserikatan Bangsa-Bangsa, kata Puan khususnya Dewan Keamanan, IMF dan Bank Dunia sebagai perwakilan sistem multilateral dianggap sudah tidak sesuai lagi dengan situasi abad 21. Oleh karena itu, cucu Bung Karno menegaskan, tantangan yang dihadapi saat ini memerlukan pendekatan internasional. arsitektur sistem yang dapat menjawab tantangan yang semakin kompleks.

Puan mencatat bahwa situasi internasional telah berubah sejak Perang Dunia II karena kemajuan pembangunan ekonomi, dekolonisasi, perubahan demografis, kemajuan teknologi, serta dampak pertumbuhan kekuatan politik dan ekonomi baru. “Oleh karena itu saya ingin menyampaikan beberapa hal. Pertama, kita perlu merevitalisasi sistem multilateral agar tetap relevan dalam mengatasi berbagai permasalahan dunia di abad ke-21 ini,” ujar Puan.

Puan menegaskan, sistem multilateral harus disampaikan dan bermanfaat bagi masyarakat. Selain itu, sistem multilateral juga dinilai berperan dalam mengatasi berbagai masalah seperti mengatasi perang, kemiskinan, wabah penyakit, dan masalah ekonomi.

Halaman selanjutnya

“Kedua, berbagai daerah sudah memiliki organisasi daerah yang berperan efektif. Oleh karena itu sistem multilateral juga perlu memberikan tempat dan mendorong penyelesaian berbagai permasalahan antar negara di tingkat regional. Jadi tidak semua masalah harus diselesaikan di tingkat global,” jelas Puan.