Senin, 5 Desember 2022 – 21:47 WIB
VIVA – Klaim sepihak China atas beberapa pulau di Laut China Selatan menjadi ancaman serius bagi Australia, salah satu sekutu utama Amerika Serikat (AS). Senjata nuklir militer China sekarang dapat dengan mudah menghancurkan hampir setengah dari Negara Kanguru.
Kepulauan Spratly atau yang disebut China sebagai Nansha kini menjadi fokus Amerika dan sekutunya di kawasan Pasifik.
Gambar menunjukkan pangkalan baru milik Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA), di wilayah tersebut.
Dilaporkan VIVA tentara dari Daily Mail, pangkalan militer China di Kepulauan Spratly tidak hanya menampung ribuan personel, beberapa alutsista berteknologi tinggi juga ditempatkan di pangkalan tersebut.
VIVA Military: Rudal balistik nuklir China, Dongfeng DF-26
Salah satunya adalah rudal balistik jarak menengah, Dongfeng DF-26. Dirancang dan diproduksi oleh perusahaan kedirgantaraan China Aerospace Science and Technology Corporation, rudal ini mampu membawa hulu ledak nuklir seberat 1.800 kilogram.
DF-26 dikenal sebagai “Pembunuh Pembawa”, karena dirancang untuk menghancurkan kapal induk militer AS. Yang lebih berbahaya lagi, rudal ini mampu menjangkau target sejauh 5.000 kilometer (3.100 mil).