Jumat, 17 Maret 2023 – 07:33 WIB
VIVA – Holding Industri Pertambangan, MIND ID terus menjalin komunikasi tidak hanya dengan BUMN tetapi juga dengan berbagai pihak, selain menjaga sinergi dan bentuk keterbukaan. MIND ID Group kali ini mengadakan MINDialogue yang menghadirkan narasumber dari Kementerian Penanaman Modal/BKPM untuk berbagi paparan, khususnya terkait industri Pertambangan dan isu-isunya.
Acara yang digelar Kamis (16/3) di Jakarta itu dihadiri oleh Heldy Satrya selaku Deputi Hilir Investasi Strategis dan Indra Darmawan selaku Deputi Perencanaan Investasi Kementerian Penanaman Modal. Sementara itu, MIND ID Group dihadiri oleh Hendi Prio Santoso selaku Direktur Utama, Danny Praditya Direktur Operasional dan Portofolio, serta Dany Amrul Ichdan selaku Direktur Hubungan Kelembagaan. Turut hadir anggota MIND ID, Direktur Utama PT Bukit Asam Tbk, Arsal Ismail, Direktur Utama PT Antam Tbk, Niko Kanter, Direktur Utama PT Vale Indonesia Tbk, Febriany Eddy, Direktur Keuangan PT Timah Tbk, Fina Eliani.
Acara yang bertemakan “Industri Pertambangan Outlook: Strategi Ekspansif Menghadapi Industri Pertambangan Global 2023” ini diharapkan dapat membuka jalur komunikasi dan membuka peta pengembangan hilirisasi khususnya di industri pertambangan. Dany menyambut baik acara ini karena diharapkan menjadi solusi alternatif dan ajang diskusi antar grup MIND ID.
“Acara MINDialogue diharapkan dapat menjadi solusi alternatif dan ajang diskusi terbuka baik dari pengambil kebijakan, dalam hal ini kementerian, maupun para pelaku bisnis dan industri, khususnya di bidang pertambangan. MIND ID sebagai Holding juga diharapkan dapat menjadi pusat informasi bagi seluruh anggota Grup MIND ID sejalan dengan mandat Pemerintah yang diberikan kepada MIND ID,” ujar Dany.
MINDialogue ini bukan yang pertama diadakan oleh MIND ID, topik yang dibahas kali ini bertujuan untuk memberikan wawasan tentang Hilirisasi Investasi Strategis Pertambangan. Heldy menyampaikan, sesuai instruksi Presiden RI, hilirisasi merupakan agenda prioritas nasional. Salah satu keberhasilan Hilirisasi Nikel yang telah terealisasi adalah peningkatan Nilai Ekspor dari tahun 2017 mencapai 3 miliar USD dan pada tahun 2022 meningkat menjadi 29 miliar USD.
“Kementerian Investasi telah membuat roadmap Investasi Strategis Hilir sebagai bentuk tindak lanjut atas instruksi Presiden RI, setidaknya ada 3 level yaitu: Menetapkan 21 komoditas dari 8 sektor strategis; Profil sektor hulu & hilir, prospek, strategi, dan program hilir; Arah Hilir: Target industri & kebutuhan investasi, kebijakan strategis, dampak ekonomi,” ujar Hendy.
Melihat tren prioritas investasi per sektor selama 4 tahun terakhir, sektor industri logam dasar dan barang dari logam mengalami peningkatan. Tahun 2019 Rp 61,6 triliun, tahun 2020 Rp 94,8 triliun, tahun 2021 Rp 117,5 triliun, sedangkan tahun 2022 meningkat menjadi Rp 171,2 triliun. Hal ini juga diikuti dengan nilai investasi sektor pertambangan pada tahun 2022 mencapai Rp136,4 triliun. Ke depan, proyeksi investasi membutuhkan hingga tahun 2040 untuk Sektor Mineral mencapai USD 431,8 miliar dan termasuk dalam 8 sektor prioritas.
Halaman selanjutnya
MIND ID sebagai Holding BUMN Industri Pertambangan terus mendorong dan mendukung kebijakan Pemerintah dalam percepatan proses hilirisasi khususnya komoditas mineral dan batubara. Sejalan dengan amanat Pemerintah saat membentuk MIND ID yang mampu mengelola sumber daya alam secara terpadu untuk peradaban, kemakmuran, dan masa depan yang lebih cerah.