Selasa, 7 Februari 2023 – 10:20 WIB
VIVA – Sebuah fakta mengejutkan datang dari Angkatan Bersenjata Inggris yang kabarnya sedang dilanda krisis keuangan. Kurangnya amunisi dan kebutuhan untuk mengurangi jumlah personel membuat negara Raja Charles III dalam bahaya.
Kementerian Pertahanan Inggris menyatakan bahwa angkatan bersenjata sangat membutuhkan uang untuk meningkatkan kekuatan mereka. Sayangnya, hingga saat ini Kementerian Keuangan Inggris dikabarkan belum bisa memenuhi persyaratan tersebut.
Dilaporkan Tentara VIVA dari Defense Express, Tentara Kerajaan saat ini tidak dapat dianggap sebagai kekuatan tempur teratas. Tentara di bawah pimpinan Jenderal Sir Patrick Sanders, tidak akan mampu melindungi negaranya dari serangan negara musuh.
Dalam laporan lain dikutip Tentara VIVA dari Sky News, fakta ini bahkan diungkap oleh beberapa petinggi militer Inggris. Beberapa masalah yang lebih rumit adalah kurangnya amunisi untuk perang skala penuh.
VIVA Military: jet tempur siluman F-35 militer Inggris
Amunisi yang tersedia saat ini hanya cukup untuk beberapa hari perang besar-besaran. Akibatnya, militer Inggris memiliki peluang yang sangat kecil untuk melindungi dan melawan serangan rudal seperti yang diluncurkan Rusia di wilayah Ukraina.
Pemerintah Inggris didesak untuk menyelesaikan masalah ini secepat mungkin. Yang paling realistis adalah meningkatkan pendanaan industri pertahanan hingga £19 miliar (Rp346,5 triliun) setahun.
Halaman selanjutnya
Jumlah ini dinilai paling nyata untuk menambah kekuatan tentara, dibanding apa yang dilakukan oleh Perdana Menteri Inggris sebelumnya, Boris Johnson.