Rabu, 8 Februari 2023 – 12:54 WIB
VIVA – Upaya transformasi bisnis Pertamina selama tiga tahun wabah Covid-19 tidak mudah. Namun, dukungan penuh Menteri BUMN sebagai pemegang saham yang mewakili pemerintah membuat kinerja Holdings Migas Indonesia terus tumbuh signifikan.
Dengan dukungan tersebut, Pertamina sebagai holding company yang memiliki 6 (enam) anak perusahaan (subholding) mampu mendorong seluruh lini bisnis bergerak lebih fokus menghadapi tantangan dan menangkap peluang bisnis serta menjalankan wewenang dan tanggung jawab yang jelas, sehingga itu berdampak positif pada kinerja operasi dan keuangan.perusahaan.
“Pak Erick Tohir selaku Menteri BUMN telah memberikan perhatian yang besar terhadap proses penataan organisasi dan bisnis Pertamina, sehingga kinerja Pertamina Group semakin berprestasi,” kata Nicke Widyawati, Direktur Utama PT Pertamina (Persero).
Menurut Nicke, Erick Tohir mendorong operasional Pertamina Group menjadi lebih efisien. Baik Holding maupun Subholding terus melakukan langkah penghematan biaya investasi (Capital Expenditure) dan biaya operasional (Operational Expenditure).
“Efisiensi Capex dan Opex terus berlanjut, tidak hanya menekan biaya tetapi memperbaiki model operasi, memperkuat supply chain, dan menerapkan digitalisasi di semua proses bisnis termasuk pengendalian BBM bersubsidi agar lebih tepat sasaran melalui MyPertamina,” ujar Nicke.
Untuk memenuhi kebutuhan energi tanah air di masa depan, kata Nicke, tantangan yang diberikan Menteri BUMN untuk melaksanakan transisi energi mendorong Pertamina Group menerapkan program dekarbonisasi. Alhasil, hingga tahun 2022, Pertamina berhasil menurunkan 29% emisi karbon dari kegiatan operasionalnya.
Pencapaian ini menempatkan kinerja ESG Pertamina di peringkat ke-2 secara global di sektor Integrated Oil & Gas Company. Dengan semua pencapaian tersebut, Pertamina menjadi satu-satunya perusahaan Indonesia yang masuk dalam Global Fortune 500 Companies,” tutup Nicke.