Senin, 12 Desember 2022 – 12:22 WIB
VIVA – Komandan Korem (Danrem) 172/PWY Brigjen (Brigjen) TNI JO Sembiring angkat bicara terkait isu yang dilontarkan oleh kelompok separatis Pertubuhan Bebas Penggangan Papua (OPM) yang mengaku berhasil membunuh aparat intelijen TNI-Polri di Gunung Bintang wilayah, Provinsi Pegunungan Papua, pada Senin, 5 Desember 2022.
Menurut Brigjen Danrem 172/PWY JO Sembiring, korban pembunuhan sadis yang dianiaya dan dibunuh oleh kelompok OPM Ngalum Kupel pimpinan Nason Mimin itu bukanlah anggota TNI-Polri, melainkan warga sipil yang sehari-hari bekerja sebagai tukang ojek. untuk menghidupi keluarga mereka.
“Jadi tidak benar kalau mereka (KST) memanggil petugas intelijen korban, mereka sebenarnya masyarakat sipil yang setiap hari mencari sesuap nasi untuk memenuhi kebutuhan keluarganya dengan bekerja sebagai tukang ojek,” kata Danrem 172/PWY Brigjen TNI JO Sembiring dalam keterangan resmi kepada awak media, Senin, 12 Desember 2022.
Danrem 172/PWY menegaskan, aksi yang dilakukan kelompok teroris bersenjata OPM di Gunung Bintang itu biadab dan tidak bisa dibenarkan dengan alasan apapun.
Komandan Korem 172/Praja Wira Yakti Brigjen JO Sembiring
Foto : Korem 172/Praja Wira Yakti
Apalagi, lanjut Brigjen Sembiring, mereka sengaja merekam dan menyebarkan aksi kejinya melalui media sosial dengan tujuan meneror masyarakat luas, khususnya di wilayah Papua.
“Pembunuhan biadab ini adalah pekerjaan teroris. Saya juga seorang Kristen, dalam ajaran agama apapun tidak ada yang mengajarkan untuk melakukan genosida yang kemudian direkam dan disebarluaskan untuk menyebarkan ketakutan di masyarakat. Ini adalah pekerjaan teroris yang kerasukan setan itu sendiri,” katanya.