Kamis, 26 Januari 2023 – 18:02 WIB
VIVA – Peningkatan dan pendalaman inklusi keuangan serta penguatan penerapan prinsip-prinsip Lingkungan, Sosial dan Tata Kelola (good governance) atau ESG merupakan salah satu fokus PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Peran strategis BRI dalam dua hal tersebut merupakan aspek penting dalam mewujudkan kemakmuran ekonomi Indonesia yang merata.
Fakta tersebut diungkapkan Direktur Utama BRI Sunarso di Jakarta (26/01) dalam acara BRI Microfinance Outlook 2023 bertema Inklusi Keuangan dan ESG: Jalan Menuju Kesejahteraan Ekonomi yang Merata. Menurutnya, BRI sebagai bank UMKM dengan mayoritas nasabah di pedesaan memiliki tanggung jawab yang besar untuk mewujudkan tujuan mulia tersebut.
Oleh karena itu, menurutnya BRI berperan penting dalam mendorong inklusi keuangan di Indonesia. Hasil survei BRI tentang inklusi, literasi, dan juga kedalaman inklusi keuangan tahun 2022 menyebutkan bahwa secara umum 84% inklusi keuangan menurut penggunaan produk atau layanan sudah masuk BPJS.
“Dan kalau diukur kedalamannya, maka diversitas produk didominasi oleh kepemilikan cadangan. Dan frekuensi penggunaan berasal dari penggunaan tabungan dan asuransi serta Dapen (dana pensiun) termasuk BPJS, itu datanya,” jelas Sunarso.
Dari sisi inklusi keuangan, BRI juga dipandang sebagai bank lokal yang dominan di mayoritas masyarakat. Hal ini tidak terlepas dari jaringan BRI yang sudah mengakar hingga ke pelosok tanah air. Salah satu buktinya adalah adanya Agen BRILink yang turut memperkuat inklusi dan literasi keuangan.
Sunarso mengatakan, saat ini BRI diperkuat lebih dari 627 ribu agen BRILink. Dimana hingga Desember 2022 total nilai transaksi mendekati Rp 1.400 triliun yang dilakukan oleh masyarakat di tingkat akar rumput.
“Hal ini semakin menguatkan bahwa masyarakat di sana membutuhkan kehadiran bank tertanam lokal yang dikemas dalam format hybrid bank, menyentuh masyarakat namun digitalisasi proses bisnis, ini yang terpenting,” lanjutnya.
Halaman selanjutnya
Di sisi lain, lanjut Sunarso, BRI terus mendorong penguatan penerapan prinsip LST. Pasalnya, perjalanan keberlanjutan BRI sendiri dimulai sejak tahun 2013 yang diawali dengan penerbitan Laporan Keberlanjutan untuk pertama kalinya. Sejak saat itu, BRI terus melakukan pembenahan.