Sabtu, 11 Februari 2023 – 16:31 WIB
VIVA – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) melalui Direktorat Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka (IKMA) terus bersinergi dengan pemerintah daerah untuk mengkoordinasikan program peningkatan daya saing industri kecil menengah (IKM) di setiap daerah. Setelah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berakhir pada tahun 2022, anggaran dekonsentrasi diharapkan dapat digunakan dengan sebaik-baiknya untuk membangkitkan semangat para pelaku IKM yang terdampak wabah.
“Kami berharap penggunaan dana dekonsentrasi dapat memulihkan sektor IKM yang terdampak pandemi Covid-19 agar tetap berproduksi untuk memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri untuk ekspor, serta memberikan kontribusi yang signifikan bagi perekonomian Indonesia, kata Dirjen IKMA Kemenperin Reni Yanita di Jakarta, Jumat (10/2).
Reni menegaskan, anggaran dekonsentrasi tahun ini akan fokus pada tiga hal, yakni mengatasi kemiskinan ekstrem, pendataan, dan pembinaan melalui kegiatan One Village One Product (OVOP) atau Satu Desa Satu Produk.
“Dengan dihapuskannya PPKM, kegiatan untuk memperluas, mengembangkan, dan meningkatkan daya saing pelaku IKM di berbagai daerah semakin meningkat,” ujarnya.
Reni mengapresiasi upaya aktif pemerintah daerah dalam membina dan meningkatkan daya saing IKM. Sementara itu, kinerja kegiatan dekonsentrasi di bidang industri sepanjang tahun 2022 tercatat telah bertambah menjadi 4.579 wirausaha baru (WUB), dengan 2.572 WUB di antaranya telah memperoleh keabsahan usaha. Selain itu, Ditjen IKMA telah membina 1.574 pusat OVOP, serta memfasilitasi pengembangan produk bagi 1.133 pelaku IKM.
“Realisasi anggaran Ditjen IKMA tahun 2022 sudah mencapai 98,68%, dengan realisasi dekonsentrasi 97,97%. Tercatat ada satu unit kerja dekon (satker) yang realisasinya masih di bawah rata-rata (di bawah 91,20%) dan di lima provinsi di bawah rata-rata realisasi Ditjen IKMA (di bawah 97,05%),” ujar Reni.
Selama setahun terakhir, Ditjen IKMA telah menggelar berbagai kegiatan, dengan capaian pengembangan 13.220 wirausaha baru, memfasilitasi pameran bagi 306 pelaku IKM dengan total transaksi selama pameran mencapai Rp 46,9 miliar, dan memfasilitasi penerapan teknologi revolusi industri 4.0 menjadi 20 IKM.
Halaman selanjutnya
Selain itu, sebanyak 99 pemain IKM telah mendapatkan fasilitas restrukturisasi mesin dan/atau peralatan dengan total nilai pengembalian sebesar Rp10,86 miliar. Ada pula fasilitas sertifikasi SNI yang diberikan kepada 41 IKM, fasilitasi sertifikasi ISO bagi 13 IKM, fasilitasi pendaftaran Kekayaan Intelektual bagi 472 pelaku IKM, fasilitasi HACCP bagi 29 IKM, dan fasilitasi kemitraan bagi 67 pelaku IKM.
