liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
bosswin168 login
bosswin168 login
bosswin168 rtp
bosswin168 login
bosswin168 link alternatif
boswin168
bocoran rtp bosswin168
bocoran rtp bosswin168
slot online bosswin168
slot bosswin168
bosswin168 slot online
bosswin168
bosswin168 slot viral online
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
lotus138
bosswin168
bosswin168
maxwin138
master38
master38
master38
mabar69
mabar69
mabar69
mabar69
master38
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
cocol77
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
ronin86
cocol77
cocol77
cocol77
maxwin138
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
Cocol88
Cocol88
Bosswin168
Bosswin168
Bosswin168
Bosswin168
Bosswin168
Bosswin168
Bosswin168
Bosswin168
Bosswin168
Bosswin168
Bosswin168
Bosswin168
Bosswin168
Bosswin168
Bosswin168
https://www.thestdavidshotel.com/

Tentukan Bacaan Sesuai dengan Kebutuhan Anak

Kepala SDN Setiling, Lombok Tengah, NTB, Maun

Kamis, 1 Desember 2022 – 07:30 WIB

VIVA – Maun, Kepala SDN Setiling, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, berpendapat bahwa semua anak itu cerdas, punya minat dan bakat masing-masing. Untuk itu, pihaknya terus berupaya agar setiap anak mendapatkan pembelajaran sesuai dengan kebutuhannya. Hal ini penting karena akan menjadi dasar kemampuan belajar mereka pada tingkat yang lebih tinggi.

Ket. Foto: Maun, Kepala SDN Setiling, Lombok Tengah, NTB, meyakini semua anak itu cerdas. Ia mengedepankan pendekatan pembelajaran berbasis kemampuan siswa melalui program All Smart Children (SAC) yang berfokus pada penguatan kemampuan literasi dan numerasi.

Bekerjasama dengan Universitas Mataram (UNRAM), Maun menggalakkan pendekatan pembelajaran berbasis kemampuan siswa melalui program All Smart Children (SAC) – Proficiency in Basic Literacy and Numeracy. Sebuah program yang implementasinya difokuskan pada penguatan keterampilan literasi dan numerasi.

Dalam pelaksanaannya, Maun awalnya mengelompokkan siswa menjadi tiga kelompok, yaitu Kelompok Huruf, Kelompok Kata, dan Kelompok Cerita. Kelompok Abjad ditujukan untuk siswa yang belum mengenal abjad, sedangkan Kelompok Kata adalah kelompok siswa yang sudah mengetahui abjad tetapi belum bisa membaca kata dengan benar. Sedangkan Kelompok Cerita adalah kelompok siswa yang sudah mampu membaca kata dan suku kata dengan baik, namun masih belum lancar dalam membaca kalimat atau cerita.

Kelompok Cerita kemudian dibagi menjadi dua, yaitu Kelompok Cerita 1 dan 2. Kelompok Cerita 1 adalah kelompok anak-anak yang sudah lancar membaca kata tetapi belum lancar membaca kalimat, sedangkan Kelompok Cerita 2 adalah kelompok anak-anak yang sudah bisa membaca. . kalimat dengan lancar. , bahkan cerita.

Menariknya, Maun dan para guru di sekolahnya memiliki pendekatan yang unik bagi anak-anak di Kelompok Cerita untuk terus mengembangkan keterampilan membaca dan lebih memahami cerita. Anak-anak didorong untuk bercerita dalam permainan.