liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
bosswin168 login
bosswin168 login
bosswin168 rtp
bosswin168 login
bosswin168 link alternatif
boswin168
bocoran rtp bosswin168
bocoran rtp bosswin168
slot online bosswin168
slot bosswin168
bosswin168 slot online
bosswin168
bosswin168 slot viral online
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
lotus138
bosswin168
bosswin168
maxwin138
master38
master38
master38
mabar69
mabar69
mabar69
mabar69
master38
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
cocol77
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
ronin86
cocol77
cocol77
cocol77
maxwin138
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
Cocol88
Cocol88
Bosswin168
Bosswin168
Bosswin168
Bosswin168
Bosswin168
Bosswin168
Bosswin168
Bosswin168
Bosswin168
Bosswin168
Bosswin168
Bosswin168
Bosswin168
Bosswin168
Bosswin168
https://www.thestdavidshotel.com/

Waspada Link Undangan Nikah Digital, Penipu di Whatsapp Curi Data Pribadi

Modus penipuan online

Jumat, 27 Januari 2023 – 18:41 WIB

VIVA – PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk sebagai salah satu bank dengan jumlah nasabah terbesar di Indonesia terus mengedukasi masyarakat untuk meningkatkan keamanan tabungannya. Hal ini tidak lepas dari berbagai bentuk penipuan online yang terus bermunculan di masyarakat.

Modus penipuan terbaru yang marak adalah permintaan pemasangan aplikasi undangan pernikahan. Cara kerjanya, pelaku (penipu) berpura-pura menjadi pihak pengirim undangan dengan mengirimkan file berekstensi APK, disertai foto undangan pernikahan kepada korban. Korban diminta untuk mengklik dan menginstal aplikasi tersebut.

Selanjutnya, korban harus menyetujui hak akses (izin) terhadap beberapa aplikasi agar dari situ data pribadi yang dirahasiakan di ponsel korban dapat dicuri oleh pelaku. Data yang dicuri bisa sangat beragam, data pribadi dan berbagai informasi yang diterima melalui SMS, termasuk data rahasia perbankan seperti OTP (One Time Password) dan data lain yang bisa diambil oleh penipu.

Direktur Jaringan dan Layanan BRI Andrijanto meminta nasabah dan masyarakat untuk lebih berhati-hati dengan kejahatan perbankan ini. Ia juga berharap korban kejahatan perbankan tidak bertambah.

“Pelanggan harus selalu waspada terhadap berbagai modus kejahatan rekayasa sosial. Kerahasiaan data pribadi dan data transaksi perbankan harus dijaga, tidak hanya oleh pihak bank, tetapi juga oleh nasabah,” ujarnya.

Andrijanto mengungkapkan, BRI juga terus mengimbau nasabah untuk lebih berhati-hati, tidak mengunduh, memasang, atau mengakses aplikasi tidak resmi. Nasabah juga dihimbau untuk berhati-hati dengan tidak memberikan data pribadi atau data rahasia perbankan (seperti user ID mobile banking, password, PIN, One Time Password/OTP, dll) kepada pihak manapun termasuk yang mengatasnamakan BRI. Jika orang menginstal aplikasi yang tidak dikenal, mereka disarankan untuk segera menghapus aplikasi yang tidak dikenal tersebut.

Ia mengimbau jika nasabah menerima notifikasi melalui SMS atau email atas transaksi yang belum dilakukan, dapat segera menghubungi kontak resmi BRI di 14017/1500017. Nasabah juga diimbau untuk tidak mudah percaya dengan akun media sosial tidak resmi yang mengatasnamakan BRI, sedangkan saluran komunikasi resmi BRI (tanda centang biru/verified) hanya dapat diakses oleh nasabah melalui www.bri.co.id, Instagram: @bankbri_id, Twitter : bankbri_id, kontak bri, promo_bri, Facebook: Bank BRI, YouTube: Bank BRI, TikTok: Bank BRI, dan Kontak BRI 14017/1500017.

Halaman selanjutnya

Tidak hanya di BRI, kejahatan perbankan dengan modus rekayasa sosial juga bisa terjadi di bank manapun. Oleh karena itu, dalam rangka memberantas kejahatan perbankan, BRI juga terus proaktif berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk mengungkap dan menangkap berbagai kejahatan perbankan yang merugikan nasabah dan masyarakat umum.