liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
bosswin168 login
bosswin168 login
bosswin168 rtp
bosswin168 login
bosswin168 link alternatif
boswin168
bocoran rtp bosswin168
bocoran rtp bosswin168
slot online bosswin168
slot bosswin168
bosswin168 slot online
bosswin168
bosswin168 slot viral online
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
lotus138
bosswin168
bosswin168
maxwin138
master38
master38
master38
mabar69
mabar69
mabar69
mabar69
master38
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
cocol77
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
ronin86
cocol77
cocol77
cocol77
maxwin138
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
Cocol88
Cocol88
Bosswin168
Bosswin168
Bosswin168
Bosswin168
Bosswin168
Bosswin168
Bosswin168
Bosswin168
Bosswin168
Bosswin168
Bosswin168
Bosswin168
Bosswin168
Bosswin168
Bosswin168
https://www.thestdavidshotel.com/

Junta Militer Myanmar Gembol Banyak Duit dari Bandar Heroin?

VIVA Militer: Barang bukti karung heroin di Myanmar

Jumat, 27 Januari 2023 – 06:04 WIB

VIVA – Kabar mengejutkan datang dari junta militer Myanmar yang menjadi sorotan setelah produksi heroin melonjak. Tak hanya bercocok tanam, luas areal persawahan sehingga nilai jualnya mencapai jutaan ringgit.

Dalam laporan yang dikutip VIVA tentara dari TRT World, perdagangan heroin di Asia Timur, Asia Tenggara bahkan Australia, merupakan yang terbesar kedua setelah Afganistan.

Perebutan kekuasaan oleh Angkatan Bersenjata Myanmar (Tatmadaw) di bawah pimpinan Jenderal Min Aung Hlaing pada Februari 2021, dianggap sebagai awal dari penimbunan opium.

Di bawah junta, petani opium dan pengedar heroin mendapat untung besar. Ini bertentangan dengan kebijakan Aung San Kyi saat ini dan Partai Liga Demokratik Myanmar yang berkuasa.

VIVA Military: kudeta militer Myanmar Februari 2021

Penanaman opium di Myanmar yang dikuasai junta dilaporkan melonjak hingga 33 persen pada 2022. Dengan proporsi itu, nilai opium sebagai bahan dasar heroin mencapai US$2 miliar atau setara Rp29,9 triliun.

“Pertumbuhan ini terkait langsung dengan gejolak politik dan ekonomi di Myanmar sejak militer mengambil alih kekuasaan dalam kudeta hampir dua tahun lalu,” kata Jeremy Douglas, seorang pejabat di Kantor PBB untuk Narkoba dan Kejahatan.

Halaman selanjutnya

Douglas berpendapat faktor utama yang melatarbelakangi meningkatnya peredaran heroin asal Myanmar adalah faktor ekonomi dan keamanan. Penanam opium berada dalam kesulitan keuangan yang parah sehingga mereka kembali menanam tanaman ilegal.