Selasa, 29 November 2022 – 16:10 WIB
VIVA – Keputusan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, untuk melakukan operasi militer di Suriah dan Irak utara, mengundang banyak kritik. Oposisi banyak negara terhadap aksi militer Turki telah dibalas keras oleh Erdogan.
Sejak Minggu, 20 November 2022, Angkatan Bersenjata Turki (TSK) telah melakukan serangan udara di Suriah utara dan Irak.Aksi militer Turki di kedua negara telah menargetkan anggota Partai Pekerja Kurdistan (YPG) yang tergabung dalam Partai Demokrat Suriah. Angkatan (SDF).
Erdogan mengambil keputusan untuk menyerang pangkalan milisi Kurdi di dua negara tetangga Turki, menyusul insiden pengeboman teroris di Istanbul, 13 November 2022. Begitu perintah Erdogan dikeluarkan, militer Turki mengambil tindakan dengan Operasi Claw-Sword Sando (Operasi Cakar-Pedang Sando). Cakar-Pedang).
Akibat aksi militer Turki, gelombang kritik datang. Inilah yang membuat Erdogan geram, karena menurutnya para pengkritik negara mencampuri urusan keamanan nasional.
VIVA Militer: Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan
Erdogan menekankan bahwa Turki tidak perlu meminta izin kepada pihak manapun untuk melakukan operasi militer di Suriah dan Irak. Karena aksi militer yang dilakukan merupakan bukti tanggung jawab negara terhadap rakyat Turki.
“Turki tetap bertekad untuk membangun zona keamanan di perbatasan selatan sedalam 30 kilometer,” kata Erdogan seperti dikutip VIVA tentara dari Anadolu Agency .Erdogan dikutip VIVA Agensi Anadolu