Rabu, 22 Februari 2023 – 17:26 WIB
VIVA – Dalam kegiatan bertajuk “Customer Visits (CVC)”, Bea dan Cukai melakukan kunjungan kerja di beberapa wilayah antara lain Kediri dan Makassar. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pembinaan dan pengawasan kepada pengguna jasa.
Kepala Bea dan Cukai Kediri, Sunaryo, mendampingi kunjungan kerja Dirjen Bea dan Cukai dan Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK) di Kediri, Rabu (15/02). Kunjungan kerja ini dilakukan di PT Gudang Garam untuk melihat proses produksi rokok mulai dari pelintingan hingga pemasangan pita cukai. Sebagai bentuk pengawasan, PT Gudang Garam juga memaparkan kondisi terkini perusahaan dalam kunjungan tersebut.
“PT Gudang Garam merupakan perusahaan dengan kontribusi cukai tertinggi kepada Bea Cukai Kediri. Oleh karena itu, melalui kunjungan ini, kami berharap fungsi pendampingan industri oleh Bea dan Cukai dapat berjalan dengan baik sehingga potensi penerimaan negara dapat dioptimalkan,” ujar Sunaryo.
Sementara itu, di Makassar, Kepala Kantor Bea Cukai Sulsel Nugroho Wahyu Widodo melakukan kunjungan kerja ke PT Mars Symbioscience, Kamis (16/02). PT Mars Symbioscience adalah perusahaan yang menerima fasilitas impor untuk tujuan ekspor (KITE) yang berlokasi di Kawasan Industri Makassar (Kima). Dalam kunjungan tersebut, Nugroho membahas isu-isu terkait perkembangan industri coklat di Sulawesi Selatan.
“Kegiatan kunjungan kerja bermanfaat untuk meningkatkan komunikasi dan mengetahui kebutuhan pengguna jasa,” kata Nugroho.
Sebelumnya, kunjungan kerja juga dilakukan oleh Bea Cukai Makassar di PT Maruki International Indonesia, Senin (13/02). PT Maruki International Indonesia merupakan salah satu perusahaan yang menggunakan fasilitas kawasan berikat yang bergerak di bidang furniture dengan produk butsudan process. Butsudan adalah sebuah mimbar berbentuk lemari kayu dengan pintu untuk menampung gohonzon atau benda religi.
“Melalui kegiatan wisata ini diharapkan dapat meningkatkan kinerja pelayanan melalui komunikasi yang positif kepada pengguna jasa, sehingga dapat menghilangkan asumsi dan persepsi,” pungkas Nugroho.