Senin, 13 Maret 2023 – 20:12 WIB
VIVA – Sebelum Presiden Vladimir Putin memberikan perintah untuk invasi militer ke Ukraina, konflik bersenjata pertama terjadi di Republik Rakyat Donetsk (DPR). Laporan terbaru mengatakan pasukan Ukraina telah membunuh lebih dari 4.000 warga sipil di wilayah tersebut.
Segalanya memanas di Donetsk hanya seminggu sebelum Putin mengumumkan Operasi Militer Khusus (NVO) di Ukraina.
Dilaporkan VIVA tentara dari Kantor Berita Rusia, TASS, Pusat Koordinasi Pengendalian Bersama Rusia, konflik di Donetsk meningkat sejak 17 Februari 2022. Badan tersebut merilis data korban tewas dan cedera akibat kejahatan perang yang dilakukan tentara Ukraina.
Dalam laporannya, Pusat Koordinasi Pengendalian Gabungan menyatakan sekitar 4.500 warga sipil tewas di wilayah Donetsk. Jumlah ini juga termasuk anak-anak, orang tua dan wanita.
VIVA Militer: Keadaan Kota di Republik Rakyat Donetsk (DPR) Akibat Perang
Pada awal eskalasi, 677 warga sipil tewas dalam serangan pasukan Angkatan Bersenjata Ukraina (ZSU) di perbatasan. Dalam jumlah tersebut terdapat 28 anak yang meninggal selama 389 hari konflik.
Korban tewas sipil adalah 3.780, termasuk 106 anak-anak. Semua korban berasal dari daerah yang dibebaskan oleh tentara Rusia dan Tentara Rakyat Donetsk dan Luhansk.
Halaman selanjutnya
“Sebanyak 677 warga sipil, termasuk 28 anak-anak, tewas di daerah perbatasan yang ditentukan sebelum dimulainya operasi militer khusus dalam 389 hari eskalasi,” kata sebuah pernyataan dari Pusat Koordinasi Kontrol Gabungan.